Namun, perusahaan Austria bernama Bionic Reconstructions menjadi perintis teknik amputasi selektif untuk menggantikan tangan yang rusak parah dengan sambungan seperti cyborg yang dikendalikan langsung oleh otak.
Patrick Mayrhofer adalah orang yang memiliki tangan robot itu.
Dokter berhasil menyelamatkan lengan kirinya setelah ia tersengat listrik tiga tahun lalu saat kecelakaan kerja. Padahal, sembilan operasi tidak memungkinkan bagi Dr Oskar Aszmann dan tim ahli bedahnya menyelamatkan tangan kiri Mayrhofer itu.
Tangan itu memiliki rangka dari logam dengan sendi krom dan jari-jari dari plastik putih. Alat itu memiliki elektroda yang dapat menerima sinyal dari sistem saraf otak melalui kulit yang tersambung dengan tangan bionik.
Bahkan jika tangan yang nyata tidak ada lagi, otak masih bisa mengirimkan sinyal untuk memerintahkan elektroda tangan bionik untuk bergerak.
"Menggunakan elektroda, kita dapat memunculkan aktivasi otot, tegangan kecil pada kulit. Dengan dua hal itu, kita dapat membuka dan menutup tangan," ujar Janos Kalmar, salah satu peneliti.
Nah kapan ya giliran Indonesia, meski sudah didahului dengan kontes-kontes robot di tingkat universitas tetapi tentunya kita tidak ingin sebatas penciptaan teknologi sederhana, untuk kedepannya perlu diadakan kontes robot yang memiliki tingkat kerumitan yang lebih dan tentunya menawarkan hadiah yang lebih besar. Mungkinkah terwujud ?? (Kita mengharapkan Kementrian Ristek dan Swasta mendengarnya)
Source:
0 komentar:
Posting Komentar