Warga Libya Antri Lihat Jenazah Moammar Khadafi
Senin, 24 Oktober 2011
JAKARTA (Pos Kota) – Jenazah mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi makin mengenaskan. Setelah tewas secara tragis oleh tentara Dewan Transisi Nasional (NTC) yang didukung NATO, kini jasadnya malah disimpan di ruangan pendingin yang ada di pusat toko daging di kota Misrata.
Khadafi tampak mengenakan celana berwarna coklat, tanpa baju. Warga pun mengantre ingin melihat jasad Khadafi, bahkan memotretnya.
Penyimpanan sementara terhadap jenazah Khadafi sebenarnya menunjukkan kebingungan yang dialami petinggi NTC atas kematian Khadafi. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun menghendaki adanya penyelidikan terhadap kematian mantan Pemimpin Libya itu.
Associated Press, Sabtu (22/10) memberitakan, pemakaman Khadafi seharusnya dilaksanakan pada Jumat kemarin dengan tradisi Islam. Namun Menteri Informasi NTC Mahmoud Shammam mengatakan, saat ini para pejabat NTC tengah berdebat dalam rangka menentukan tempat pemakaman Khadafi.
PENDAPAT MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar pihak otoritas Libya segera memakamkan jenazah Khadafi kalau tidak ada lagi kepentingan pemeriksaan terhadap jenazah itu.
"Dalam keadaan normal umat Islam diharuskan mensegerakan pemakamanan jenazah seorang muslim," kata Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, ketika dihubungi Sabtu malam perihal belum dimakamkannya jenazah mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi dan kini malah ditempatkan di ruangan pendingin pusat perbelanjaan.
Dijelaskan, apabila dalam keadaan tidak normal diperbolehkan umat Islan menunda pemakaman jenazah, misalnya karena ada kepentingan pemeriksaan terhadap jenazah tersebut.
Ma'ruf menambahkan, jenazah Muammar Khadafi belum dimakamkan kemungkinan karena kebutuhan untuk pemeriksaaan forensik. Apalagi Khadafi menyangkut dunia internasional, bukan intern Libya semata. Sehingga otoritas Libya sekarang (NTC/Dewan Transisi Nasional) harus menunggu tim forensik untuk pemeriksaan.
Menyangkut tempat, Ma'ruf menilai itu masalah teknis Libya karena mungkin yang masih memiliki alat pendingin hanya gedung di pusat perbelanjaan tersebut, tempat lain tidak ada.
"Jadi tak masalah kalau jenazah Khadafi sampai kini belum dimakamkan. Karena itu tadi, menunggu pemeriksaan forensik," kata Ma'ruf.
BELUM DIOTOPSI
Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay, misalnya, mengatakan harus dilakukan penyelidikan menyeluruh tentang penyebab kematian Kolonel Muammar Khadafi.
Juru bicara Navi Pillay, Rupert Colville, menggambarkan rekaman video yang memperlihatkan pemimpin Libia itu masih hidup ketika pertama kali ditangkap amat mengganggu.
"Dua rekaman video telepon genggam yang muncul, yang satu dia masih hidup dan yang satu lagi sudah meninggal, amat mengganggu."
"Diperlukan rincian lebih banyak untuk memastikan dia tewas dalam pertarungan atau dieksekusi setelah ditangkap. Dua rekaman video telepon genggam yang muncul, yang satu dia masih hidup dan yang satu lagi sudah meninggal, amat mengganggu."
Colville menambahkan bahwa eksekusi tanpa pengadilan dilarang berdasarkan hukum internasional, apa pun situasinya.
Ditegaskan bahwa tersangka kejahatan perang atau kejahatan terhadap kemanusiaan sekalipun – seperti Muammar Khadafi harus dibawa ke pengadilan.
Reaksi keras juga disuarakan berbagai kalangan di dunia yang mempertanyakan sikap sebagian pasukan NTC di Misrata yang menelanjangi dan menyeret jenazah Khadafi di jalanan, menjelang atau sesudah dia dipastikan tewas. (budi/johara/rf)
Source:
Label:
berita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar