Diagnosis itu langsung membuat orangtuanya, Katie dan Wiley Reed gelagapan karena keduanya hanyalah keluarga sederhana yang tinggal di Kansas City. Wiley yang berusia 31 tahun hanya bekerja sebagai teknisi onderdil pesawat terbang yang penghasilannya bisa dibilang pas-pasan.
Beruntung selama ini Aidan punya hobi menggambar dan bakat itu diketahui oleh Mandi Ostein, kakak perempuan Aidan. Mandi yang berusia 26 tahun lantas berpikir untuk memanfaatkan hobi Aidan agar tidak terlalu menggantungkan diri pada belas kasihan para donatur.
"Aku suka menggambar ksatria, badut-badut seram dan alien. Aku juga suka berpakaian seperti penjahat atau zombie. Jika aku besar nanti aku mau bikin boneka dan topeng-topeng seram," ungkap Aidan seperti dikutip dari Dailymail.
Awalnya Mandi memang hanya ingin mencari tambahan biaya pengobatan, namun siapa sangka hasil penjualan gambar buatan Aidan justru bisa menutup seluruh biaya pengobatan. Dari sekitar 3.000 gambar yang dijual, ia berhasil mengumpulkan US$ 30.000 atau kurang lebih Rp 257 juta.
"Kupikir kami hanya akan menjual sekitar 60 gambar, karena 60 adalah angka keberuntunganku. Tapi ternyata peminatnya sangat banyak dan kami berhasil menjual 2.460 gambar," ungkap Mandi yang juga menyebut bahwa pesanan gambar datang dari berbagai negara terutama Jepang, Italia dan Brazil.
Tidak hanya menghasilkan uang, hobi Aidan menggambar monster juga disebut-sebut sangat membantu proses pengobatan. Dengan menyalurkan kreativitasnya secara positif, Aidan sukses mengalihkan perhatiannya pada kanker ganas yang sedang menggerogoti tubuhnya.
Ketika kedua orangtuanya sangat prihatin hingga sering menangisi kondisi Aidan, bocah ini malah sibuk menggambar dan kadang-kadang malah heran kenapa dirinya ditangisi. Berkat keberaniannya tersebut, proses terapi berjalan tanpa hambatan dan kini kondisi Aidan sudah jauh lebih baik.
Source:
0 komentar:
Posting Komentar