Seorang nelayan bernama Saharuddin menemukan bayi berusia delapan bulan di sebuah kapal yang mengapung tengah laut di Bantaeng, Sulawesi Selatan. Alat vital bayi berinisial NF itu mengeluarkan darah. Diduga kuat, sang bayi menjadi korban pemerkosaan.
Bayi pasangan suami istri warga Banteng itu menghilang pada Jumat (27/5). Saat ditemukan, bayi dalam kondisi terikat.
Saharuddin langsung membawa si bayi ke Rumah Sakit Makatutu. Tapi pihak medis merujuknya ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo karena tak sanggup menangani si bayi.
Keluarga Hendra mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisi korban. Keluarga meminta polisi segera menangkap dan menindak pelaku penculikan serta pemerkosaan buah hati mereka.
Sehari sebelumnya, warga gempar dengan peristiwa hilangnya bayi pasangan Hendra dan Sulastri. Bayi menghilang saat tidur pulas bersama ibunya.
Dalam 5 bulan terakhir, warga melaporkan sedikitnya 5 anak perempuan menjadi korban penculikan dan pemerkosaan. Tapi hingga kini, polisi belum menemukan pelaku penculikan.
Polisi maupun pemerintah belum memberikan keterangan terkait kasus-kasus tersebut. Lantaran itu, warga mengancam akan bertindak sendiri untuk membekuk pelaku.
http://rj-aqxa.blogspot.com/2011/06/bayi-8-bulan-di-culik-dan-di-perkosa.html
Bayi pasangan suami istri warga Banteng itu menghilang pada Jumat (27/5). Saat ditemukan, bayi dalam kondisi terikat.
Saharuddin langsung membawa si bayi ke Rumah Sakit Makatutu. Tapi pihak medis merujuknya ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo karena tak sanggup menangani si bayi.
Keluarga Hendra mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisi korban. Keluarga meminta polisi segera menangkap dan menindak pelaku penculikan serta pemerkosaan buah hati mereka.
Sehari sebelumnya, warga gempar dengan peristiwa hilangnya bayi pasangan Hendra dan Sulastri. Bayi menghilang saat tidur pulas bersama ibunya.
Dalam 5 bulan terakhir, warga melaporkan sedikitnya 5 anak perempuan menjadi korban penculikan dan pemerkosaan. Tapi hingga kini, polisi belum menemukan pelaku penculikan.
Polisi maupun pemerintah belum memberikan keterangan terkait kasus-kasus tersebut. Lantaran itu, warga mengancam akan bertindak sendiri untuk membekuk pelaku.
0 komentar:
Posting Komentar