ilustrasi
Fakta mengejutkan sekaligus memalukan bagi militer Inggris terungkap. Ribuan mantan tentara Inggris, yang kembali usai menunaikan tugasnya di Afghanistan, hidup di jalanan dan mengais rezeki sebagai gelandangan.
Hal itu dilansir oleh media The Sun, Jumat (30/12/2011). Berdasarkan investigasi yang mereka lakukan, satu kompi pasukan gelandangan eks tentara Inggris, tinggal tersebar di bagunan-bangunan terlantar, dipinggir jalur kereta api.
Banyak dari mereka berjuang beradaptasi dengan warga sipil, setelah mengalami situtasi traumatik dalam garis depan perang Afghanistan.
Satu diantara mereka, Mark yang dulunya melayani di kesatuan Kaveleri Inggris tersebut, harus pensiun dini setelah dirinya ditembak sebanyak lima kali oleh militan Taliban di Afghanistan.
Ia mengkisahkan, saat tugasnya berakhir sebagai seorang tentara, ia harus menghadapi strees paska-trauma perang, dan ia harus tinggal di sebuah losmen murah, dimana disana, mendali penghargaanya sebagai tentara dicuri oleh seseorang.
Namun pria kelahiran Liverpool, Inggris tersebut mengaku bangga menjadi seorang tentara Inggris. Kepada wartawan ia mengkisahkan kembali bagaimana ia mendapatkan kenaikan pangkat menjadi sersan selama melayani di kesatuan Kaveleri selama 19 tahun, dan pernah bertugas di Irak, Afghanistan dan Irlandia Utara.
Ia harus mengakhiri karirnya di dunia militer setelah pada bulan Oktober kemarin, ia dikeluarkan dari kesatuannya karena menderita luka setelah ditembak di Afghanistan.
"Saya berasal dari keluarga militer dan tidak ada alsan bagi saya tidak bergabung dengan Angkatan Darat. Saya sangat bangga menjadi tentara. Tapi lebih dari setahun yang lalu saya ditembak sebanyak lima kali. Setelah itu saya harus kembali ke Inggris, saya merangkak dalam jurang kemiskinan, dan saya tidak ingin terus hidup," ucapnya.
"Sulit bagi masyarakat untuk memahami. Hidup saya runtuh. Saya berjuang untuk mencari pekerjaan, saya tidak bisa membayar sewa, sehingga saya pergi ke asrama tunawisma. Dalam beberapa hari medali saya dicuri," lanjutnya.
Menurut mantan pensiunan pasukan elit Inggris, SAS, Mayor Ken Hames, apa yang dituturkan oleh Mark bukanlah omong kosong. "Ini akan mengejutkan anda, mengetahui banyak tentara yang tidak hidup dengan layak," ucapnya.
"Dalam satu pekan di Bristol baru-baru ini, saya membantu 90 mantan tentara yang tinggal di jalanan. Salah satu dari mereka meninggal dunia karena sakit parah. Itu kondisi di perkotaan, di daerah pedesaan itu diyakini lebih buruk," jelas Ken.
1 komentar:
Amazing blog and very interesting stuff you got here! I definitely learned a lot from reading through some of your earlier posts as well and decided to drop a comment on this one!
Posting Komentar