Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Dailymail merilis bukti bahwa gambar sudah diedi. Lihat lingkaran merah pada gambar. Mereka adalag kru kameramen yang meliput acara prosesi, namun supaya terlihat rapi para kru tersebut 'disingkirkan" dulu.
New York Times dan ahli forensik digital Hany Farid dari Darmuth College, menganalisa sebuah foto yang disebar oleh kantor berita Korut yang kemudian disiarkan oleh Europen Presssphoto Agency. "Foto itu diganti dengan manipulasi Photoshop untuk menghilangkan gambar sejumlah orang setelah difoto, " ungkap koran Amerika Serikat itu.
NYT juga menampilkan sebuah foto lainnya yang diambil oleh Kyodo News, Jepang, dan didisbusikan oleh Associated Press. Dalam foto yang diambil oleh Kyodo, tampak enam orang berdiri dekat kamera di belakang kerumunan orang.
"Pada foto yang direkayasa kantor berita Korea Utara , gambar orang-orang itu hilang dan gambar kamera serta jejak orang-orang tadi di jalanan bersalju juga raib, " ungkap NYT.
Entah apa maksud kantor berita Korea Utara itu. Kebohongan sepertinya sudah menjadi kebiasaan bagi Korut?
Terlihat juga gambar masyaralat dan anak-anak sangat meratapi kepergian sang pemimpin. Padahal Kim Jong Il dikenal pemimpin bertangan besi dan tidak ada demokrasi.
Intinya video ini hanyalah propaganda unjuk kekuatan Korea Utara sekaligus ingin menggambarkan pada dunia bahwa Kim Jong Il didukung rakyatnya meski memimpin dengan tangan besi dan tidak ada demokrasi. Benarkah?
sumber
Intinya video ini hanyalah propaganda unjuk kekuatan Korea Utara sekaligus ingin menggambarkan pada dunia bahwa Kim Jong Il didukung rakyatnya meski memimpin dengan tangan besi dan tidak ada demokrasi. Benarkah?
sumber
0 komentar:
Posting Komentar