Senyum kembali mengembang dari mulut Emily Fennel, seorang wanita 26 tahun asal Amerika Serikat. Ia memiliki tangan baru setelah kecelakaan mobil lima tahun silam membuat tangannya diamputasi.
Operasi transplantasi tangannya berhasil. Ia kembali dapat beraktivitas normal dengan tangan milik seorang pendonor anonim.
Pada 4 Maret 2011, wanita tersebut menjalani operasi transplantasi tangan secara maraton selama 14 jam di Ronald Reagan UCLA Medical Center. Ia mendapatkan 'hadiah' dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Sangat nyata bagi saya bahwa saya memiliki tangan lagi, dan dapat menggoyangkan jari-jari saya," ujarnya seperti dikutip dari laman CBSnews. Baginya, hal ini sangat menggembirakan, karena ia ingin segera dapat membelai kembali anaknya.
Operasi transplantasi yang dilakukannya adalah operasi ke-13 dari 14 operasi transplantasi tangan di Amerika Serikat. Operasi ini melibatkan sebuah tim yang terdiri dari 17 ahli bedah, anestesi, perawat kamar operasi, dan teknisi.
Menurut dr Kodi Azari, direktur ahli bedah UCLA untuk program transplantasi tangan, operasi ini berjalan dengan sangat baik. "Kami berhasil menyambungkan saraf dan pembuluh darah dengan sangat baik, dan kesimbangan antara telapak tangan dan urat punggung tangan tampak sangat natural," ujarnya.
Namun, demi kesempurnaan fungsi tangan barunya, Fennel harus mengonsumsi obat tertentu selama sisa hidupnya. Jika tidak, sistem kekebalan tubuhnya dapat menolak tangan baru tersebut.
Dokter yang menanganinya berharap, terapi okupasi memungkinkan otaknya bekerja lancar mengontrol tangan barunya. "Sudah lima tahun ia tidak menggunakan otot-otonyanya sehingga otot-otot tersebut mengalami penyusutan, menjadi lemah dan pendek," ujar Renee Portenier, seorang terapis kerja di UCLA.
Untuk dapat menggunakan tangannya, otot-ototnya harus dibangun kembali untuk menciptakan koneksi dan kekuatan otot saraf.
Sebelumnya, Fennel pernah mencoba tangan prostetik namun merasa tidak puas. Karenanya, ia memutuskan untuk menjalankan operasi transplantasi ini.
Walaupun Fennel belum dapat merasakan sensasi apapun pada tangannya, dia merasa sangat optimis akan ada peningkatan pada tangannya. Dia pun berharap dapat segera melakukan hal-hal kecil seperti kebanyakan orang seperti mengikat rambutnya, memotong steak dengan pisau dan garpu.
Source:Pada 4 Maret 2011, wanita tersebut menjalani operasi transplantasi tangan secara maraton selama 14 jam di Ronald Reagan UCLA Medical Center. Ia mendapatkan 'hadiah' dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya.
"Sangat nyata bagi saya bahwa saya memiliki tangan lagi, dan dapat menggoyangkan jari-jari saya," ujarnya seperti dikutip dari laman CBSnews. Baginya, hal ini sangat menggembirakan, karena ia ingin segera dapat membelai kembali anaknya.
Operasi transplantasi yang dilakukannya adalah operasi ke-13 dari 14 operasi transplantasi tangan di Amerika Serikat. Operasi ini melibatkan sebuah tim yang terdiri dari 17 ahli bedah, anestesi, perawat kamar operasi, dan teknisi.
Menurut dr Kodi Azari, direktur ahli bedah UCLA untuk program transplantasi tangan, operasi ini berjalan dengan sangat baik. "Kami berhasil menyambungkan saraf dan pembuluh darah dengan sangat baik, dan kesimbangan antara telapak tangan dan urat punggung tangan tampak sangat natural," ujarnya.
Namun, demi kesempurnaan fungsi tangan barunya, Fennel harus mengonsumsi obat tertentu selama sisa hidupnya. Jika tidak, sistem kekebalan tubuhnya dapat menolak tangan baru tersebut.
Dokter yang menanganinya berharap, terapi okupasi memungkinkan otaknya bekerja lancar mengontrol tangan barunya. "Sudah lima tahun ia tidak menggunakan otot-otonyanya sehingga otot-otot tersebut mengalami penyusutan, menjadi lemah dan pendek," ujar Renee Portenier, seorang terapis kerja di UCLA.
Untuk dapat menggunakan tangannya, otot-ototnya harus dibangun kembali untuk menciptakan koneksi dan kekuatan otot saraf.
Sebelumnya, Fennel pernah mencoba tangan prostetik namun merasa tidak puas. Karenanya, ia memutuskan untuk menjalankan operasi transplantasi ini.
Walaupun Fennel belum dapat merasakan sensasi apapun pada tangannya, dia merasa sangat optimis akan ada peningkatan pada tangannya. Dia pun berharap dapat segera melakukan hal-hal kecil seperti kebanyakan orang seperti mengikat rambutnya, memotong steak dengan pisau dan garpu.
0 komentar:
Posting Komentar